Sistem kekeluargaan Orang_Melayu_Basemah

Sistem pernikahan

Mereka mengenal kepelbagaian dalam adat perkahwinan dan penarikan garis keturunan. Dalam perkahwinan, dikenal adat ambil anak dengan adat menetap nikah matrilokal. Pada perkahwinan semacam ini pihak laki-laki tidak membayar uang jujur kepada pihak perempuan. Selain itu, ada adat ambil anak penantian dengan adat menetap nikah matrilokal. Sang suami menetap di lingkungan kerabat istri sampai anak laki-laki mereka dewasa dan berumah tangga. Berdasarkan kedua macam adat di atas, mereka menarik garis keturunan acara matrilineal.

Adat lain adalah kahwin belaki dengan adat menetap nikah patrilokal dan penarikan garis keturunan secara patrilineal. Dalam adat perkahwinan semacam ini pihak laki-laki membayar uang jujur dan biaya perkahwinan pun ditanggung pihak laki-laki. Adat lain adalah semendean dengan adat menetap nikah neolokal. Dalam sistem adat ini tidak ada uang jujur dan biaya perkahwinan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.

Sistem kemasyarakatan

Orang Basemah tidak berbeza jauh dengan sistem kemasyarakatan kelompok masyarakat lain di Bengkulu. Mereka mengenal wilayah kemargaan yang dipimpin oleh seorang pasirah. Orang Pasemah umumnya adalah pemeluk agama Islam. Walaupun demikian, sisa-sisa kepercayaan lama masih terlihat dalam beberapa bidang kehidupan. Selain mempercayai adanya makhluk halus dan kekuata gaib, orang Pasemah juga menjalankan berbagai upacara adat yang dihubungkan dengan kepercayaan tersebut.[5]